Powered By Blogger

Kamis, 20 Januari 2011

Membaca kepribadian dari tahi lalat

Membaca Kepribadian Dari tahi lalat

Posted on Nopember 28th, 2008 in Psikologi KepribadianTips-tips by Admin Blog
Tips Membaca Kepribadian Seseorang dari Tahi Lalat
Percaya tidak percaya, tahi lalat tak sekedar menempel begitu saja di tubuh kita. Bagi yang percaya, letak tahi lalat ada hubungannya terhadap kepribadian seseorang. Coba deh perhatikan sekali lagi letak tahi lalat Anda dan temukan artinya di bawah ini.
SEPUTAR WAJAH
- Pelipis kanan: menandakan Anda seorang yang pandai menyimpan rahasia. Bagi Anda, rahasia yang Anda pegang pantang dibocorkan pada pihak lain.
- Pelipis kiri: Anda punya jiwa sosial yang oke. Hati Anda mudah trenyuh melihat penderitaan orang lain. Saking dermawannya, terkadang Anda rela memberi lembaran uang Anda satu-satunya kepada orang lain yang dianggap lebih butuh.
- Dahi kanan: Anda orang yang pandai bergaul. Di tempatkan di lingkungan sosial mana pun, dipastikan Anda tidak bakalan susah. Kelebihan lain, Anda pribadi yang senang bertualang.
- Dahi kiri: Anda tipikal pemikir. Otak Anda termasuk encer. Motto hidup Anda, tidak ada masalah yang tak ada jalan ke luarnya.
- Alis sebelah kanan: memiliki gambaran pribadi yang banyak memikul beban. Orang seperti ini gampang terkena stres.
- Ailis sebelah kiri: menandakan Anda seorang yang egois, mau menang sendiri dan sering kali tidak peduli terhadap kesulitan orang lain.
- Hidung: Anda disukai banyak orang. Anda juga bukan orang yang pelit. Rezeki Anda terbilang berlimpah.
- Pipi kanan: menggambarkan kepribadian yang rendah hati, suka menolong dan tidak tegaan. Berhati-hati saja karena banyak yang akhirnya memanfaatkan kebaikan Anda.
- Pipi kiri: Anda termasuk pribadi yang boros. Anda juga dikenal sebagai orang yang baik hati, berbudi luhur, dan tidak sombong.
- Bibir atas dan bawah kanan: Anda lihai berdebat. Siapa pun yang mengajak Anda adu mulut, dijamin tidak akan pernah menang melawan Anda.
- Bibir atas kiri: Anda orang yang pintar bergaul dan mudah klik dengan siapa saja.
- Bibir bawah kiri: wah… Anda terkenal cerewet, ya. Hal kecil saja bisa membuat Anda ‘bernyanyi’ sepanjang hari.
- Dagu kanan: menggambarkan watak yang penuh kasih sayang. Anda sangat cocok memelihara binatang atau tanaman, karena Anda tipe orang yang bisa merawat dengan penuh cinta.
- Dagu kiri: pemilik tahi lalat di dagu kiri kebanyakan berkepribadian pendiam, tidak banyak bicara dan hemat dalam pengeluaran keuangan.
- Telinga kanan: Anda terkenal punya kemuaan keras. Kalau sudah menginginkan sesuatu, Anda akan maksimal mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendapatkannya.
- Telinga kiri: waduh.. mereka yang mempunyai tahi lalat di titik ini biasanya mudah tersinggung dan emosinya cepat sekali meledak.
LEHER SAMPAI KAKI
- Leher: menandakan Anda orang yang berhati keras. Tidak mudah bagi orang lain untuk menaklukkan hati Anda.
- Pundak kanan: Anda orang yang kuat memikul tanggung jawab. Di dalam keluarga, Anda orang yang sangat diandalkan.
- Pundak kiri: gambaran pribadi Anda di antaranya penyabar, teliti dan kalau punya pendirian sulit tergoyahkan.
- Tangan: Anda orang yang berani, kuat fisik dan mental serta pendiam.
- Pergelangan tangan: Anda tidak bisa menyimpan uang. Di tangan Anda uang cepat sekali menguap.
- Dada: menandakan Anda orang yang mudah iba hati terhadap orang lain. Meski begitu pendirian Anda juga keras.
- Perut: tahi lalat di perut menggambarkan orang yang mudah terpengaruh oleh bujuk rayu, perilakunya lemah lembut dan punya hati bersih.
- Perut sebelah kanan: mempunyai nafsu seks besar, dilimpahi banyak rejeki dan mudah memaafkan.
- Lutut: Anda orang yang periang dan kelebihan Anda kuat jalan kaki. Tak heran Anda kuat mengelilingi mal seharian.
Sumber : …….. (kompas)
baca juga artikel psikologi kepribadian
Saat lagi browsing nyari data komitmen hubungan berpacaran, saya menemukan artikel dari kompas, judulnya ‘berciuman juga banyak manfaatnya’. Nah bagi pembaca yang ingin membaca artikel tersebut saya copy-paste di Blog Dunia Psikologi dan kemudian saya copy-paste di Blog mii-poeh  tentunya tetap menyertakan sumber tulisannya. Anda boleh percaya atau tidak dengan isi artikel tersebut, silahkan…
gaya-ciuman-tersexy.jpgSelain menularkan beberapa jenis virus, kuman, dan parasit, dari riset terungkap, berciuman menyimpan banyak manfaat. Bahwa berciuman bisa mengungkit sistem kekebalan tubuh akibat saling berbagi bibit penyakit ke dalam rongga mulut, tubuh dikebalkan (mirip mekanisme vaksinasi) oleh bibit penyakit yang sebelumnya tidak dipunyai (Helen Fisher, PhD, anthropolog periset romantic love Rutgers University, Newark, NJ). Berciuman juga dinilai sebagai ajang meditasi (sensual meditation) yang memberi ketenangan pada otak (Joy Davidson, PhD, psikolog pada Klinik Sexology, Seatle).
Pada ciuman Perancis (french kiss, pen), ciuman yang luar biasa dalam, melibatkan hampir seluruh otot wajah untuk ber-exercise, sehingga wajah tampak lebih muda dan sumringah. Selain itu sentuhan ujung lidah yang sampai menyelusupi seluruh bagian gusi dan gigi geligi selama berciuman Perancis merupakan sapu pembersih kuman dan bibit penyakit dengan air liur ekstra, berfungsi mencegah pembentukan karang gigi (oral plaque), seperti diungkapkan Mathew Massina, DDS, dokter gigi Fairview Park, Ohio.
Lebih dari itu, berciuman juga katanya dapat menurunkan berat badan, sebab mampu membakar kalori dua kali lipat lebih banyak dari metabolisme normal (Bryant Stamford, PhD, Universitas Louisville). Bahkan jika berciuman berkategori sangat hot, sama besar dengan kalori yang terbuang untuk berjalan tergopoh-gopoh (brisk walking).
Tapi jangan lupa, di balik sederet manfaat itu, berciuman juga bisa menularkan penyakit gigi keropos (Journal of The American Dental Association). Kita tahu bahwa pengeroposan gigi terjadi sebab ada kuman tertentu di rongga mulut yang bersama karbohidrat dari sisa makanan yang terselip di sela gigi akan menghasilkan senyawa asam. Senyawa asam ini yang merusak permukaan enamel gigi, sehingga berangsur-angsur gigi mulai keropos. Kuman pengeropos gigi ini rupanya ditularkan juga sewaktu berciuman.
Pada tataran yang lebih jauh, berciuman mempunyai banyak makna. Ciuman bernafsu birahi menghasilkan senyawa hormon yang berbeda dengan ciuman romantik, atau ciuman persahabatan. Umumnya berciuman itu berkhasiat menenangkan akibat dikeluarkannya calming hormone bernama oxytocin dalam darah. Hormon ini konon deras mengalir dalam darah selama orang jatuh cinta.
Hormon seks testosteron meningkat dalam darah sewaktu seks bergairah, baik pada pria maupun wanita (wanita pun memproduksi hormon ini dalam takaran yang lebih kecil dari pria). Pada situasi romantik, ada hormon lain, yakni dopamine dan norepinephrine yang membanjir dalam darah. Pada tahapan memasuki cinta sejati, hormon oxytocin dan vasopressin yang deras memasuki darah, pada saat mana orang berada di tingkat puncak perasaan tenang damai sejahtera.
Ciuman merangsang otak. Otak memiliki terminal-terminal penangkap sensasi bibir sama pekanya dengan yang diterimanya dari area erogen lain pada tubuh, seperti dari puting susu, lalu menerjemahkannya ke dalam bentuk rasa bergembira (euphoria), penggugah seks, dan memberi puncak perasaan tenang sejahtera yang paling dalam.
Pesan para pakar, jangan karena tahu berciuman bisa menjadi penurun berat badan, lalu menjadikan berciuman sebagai tujuan program menurunkan berat badan pribadi, sehingga membuat kita jadi rajin mencium. Cium asal mencium tentu berbeda makna dan sensasinya. Misal kalau yang dicium bibir kakek-kakek atau nenek-nenek, alih-alih bikin badan jadi kurus. Rajin kissing dengan pasangan tanpa gigi geligi sempurna lagi bisa jadi malah bikin kita pegal linu dan masuk angin.

SELINGKUH NO WAY !!!!!!!!!!!!

Selingkuh No Way!

selingkuh-no

Perselingkuhan akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan yang menarik dan santer, sebab perselingkuhan itu sendiri tidak hanya didominasi oleh para pria, tetapi juga wanita di segala lapisan dan golongan, bahkan tidak memandang usia. Sebenarnya fenomena ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga di kota-kota kecil atau pun di daerah. bahkan ada pula yang suaminya menikah lagi dan punya anak selama bertahun-tahun tanpa diketahui oleh pihak istri pertamanya, perselingkuhan bukanlah tanpa akibat, akan tetapi memberi luka yang mendalam bagi pasangan, bahkan membuat pasangan merasa sangat terpukul, marah, sakit hati, benci pada suami atau istri dan selingkuhannya, hilang total kepercayaan, tidak lagi bisa menghormati pasangan, hingga akhirnya tidak mampu lagi membangun cinta kasih dan persahabatan yang selama ini menjadi pengikat dalam kehidupan perkawinan. Banyak yang mengatakan bahwa sulit sekali bagi untuk kembali mencintai setelah dikhianati sekian lama sehingga meskipun perkawinan tersebut bisa diselamatkan, namun tetap saja hatinya sudah menjadi dingin dan hubungan jadi hambar.
Ada beberapa pakar yang berbeda pendapat tentang perselingkuhan, ada yang melihat perselingkuhan ketika terjadi hubungan seksual yang bukan pasangan resminya, ada yang berpendapat bahwa tanpa berhubungan seksual tetapi ada keterlibatan asmara antara dua pasangan yang bukan pasangan resmi bisa dikatakan sebagai bentuk perselingkuhan, misalnya kissing, pengungkapan perasaan cinta. Menurut Latvala ( 2003 ) yang mengutip dari Essensial Dictionary menemukan dua definisi tentang perselingkuhan, menurutnya perselingkuhan adalah jika dua orang yang tidak saling terikat dalam satu perkawinan melakukan selingkuh, mereka mempunyai hubungan seksual. Sedangkan definisi yang lain memberikan pengertian bahwa penyelewengan terjadi, ketika seseorang yang sudah menikah atau yang sudah mempunyai ikatan khusus dengan seseorang melakukan hubungan seks dengan orang lain.
Bentuk perselingkuhan
Bentuk perselingkuhan dapat berupa non sexual maupun sexual.Hubungan perselingkuhan non sexual biasanya melibatkan adanya perasaan jatuh cinta diantara 2 (dua) orang lawan jenis dimana salah seorang atau keduanya telah menikah yang diekpresikan hanya sebatas aktivitas oral misalnya saling menceritakan perasan dan masalah masing-masing dan berbagi rasa serta kegiatan lain yang bersifat pribadi bukan bersifat sexual. Sebagian orang mengatakan bahwa kasus ini disebut sebagai kasus perselingkuhan non sexual ini sering kali terjadi bukan sekedar karena seseorang menemukan orang yang dirasa cocok sebagai sahabat tapi justru oleh sebab- sebab lain. Misal karena sesungguhnya individu merasa frustasi dengan kehidupan perkawinannya .
Sebagian orang melakukan perselingkuhan yang bersifat non sexual beranggapan bahwa melibatkan unsur seks dalam persahabatan sama halnya dengan merusak kehidupan perkawinan mereka. Padahal banyak terjadi kasus perkawinan retak karena keterlibatan emosional dari orang lain yang berbeda jenis, sebab seringkali tanpa disadari dari persahabatan lalu muncul keinginan untuk membandingkan pasangan yang resmi terlihat negatif dibandingkan dengan sahabatnya.
Berikut adalah tips untuk kita semua menghindari / meminimalisasi perselingkuhan (kapanlagi.com) :
1. Niat Kuat
Tetapkan hati untuk tidak mendua. Sedari awal menikah ataupun baru berpacaran, niatkan dalam hati bahwa hanya dia yang Anda miliki. Saya rasa Anda kerap kali mendengar kalimat ini “Satu saja nggak habis, kenapa mesti dua atau lebih? Nah, cobalah untuk menerapkannya. Camkan pula : bahwa pernikahan adalah sakral dan hanya dilakukan sekali dalam hidup.
2. Karma oh karma
Jika tidak ingin dikhianati oleh pasangan, maka jangan melakukannya. Berani berbuat, harus berani mengambil resiko. Ingatlah karma, jika Anda pernah berselingkuh, suatu hari entah kapan waktunya, semuanya bisa berbalik menimpa Anda. Jadi sebaiknya jangan sekali-kali mencoba untuk berselingkuh, ingatlah karma!
3. Self-help
Banyak sekali, bisa diperoleh dari membaca buku-buku, download di internet, dan majalah yang memuat artikel (solusi maupun tips-tips) yang bisa dijadikan referensi untuk Anda agar terhindar dari selingkuh. Bisa juga dengan minta pendapat dengan beberapa sahabat Anda yang bisa memberikan pandangan yang netral.
4. Lihat Pasangan Lebih Dekat
Jangan membandingkan pasangan dengan yang lain. Lihat dia dan terima dia apa adanya, meski ada kekurangan itu adalah hal yang wajar sebab manusia tidak ada yang sempurna. Justru Anda harus bisa menggali daya tariknya bukan dalam hal fisik semata (simpati, kebaikannya, kesetiaannya).
5. Komitmen
Menjaga komitmen serta aturan yang telah dibuat berdua. Setelah berniat untuk setia, terapkan pula dalam keseharian bahwa Anda harus menerapkan kesetiaan. Jika ada masalah lebih dahulu dibicarakan dengan pasangan. Jangan menganggap Anda sendirian, melainkan ada pasangan yang menjadi partner hidup Anda. Lantas bagi pribadi narsistik, sebaiknya buat komitmen dan aturan yang jelas dan tegas, sehingga mencegah terjadinya perselingkuhan.

Insomnia 2

Kategori Kesehatan
Oleh : Veronica Adesla, S.Psi
Jakarta, 10 Juni 2009
Definisi
Hampir setiap orang dari segala usia pernah mengalami masalah kurang tidur, seperti: sulit untuk tidur , cepat terbangun dari tidur dan tidak bisa tidur kembali, berulang kali terjaga dari tidur, tidur dengan tidak nyaman atau gelisah. Gangguan tidur ada banyak jenis, namun dalam bahasa ilmiah, gangguan tidur yang seperti ini disebut dengan istilah insomnia. Semakin bertambah usia, semakin besar kemungkinan seseorang pernah mengalami insomnia. Terutama pada lanjut usia (diatas 65 tahun) yang sebagian besar mengalami gangguan tidur, meski tidak diketahui apakah ini adalah proses normal dari menua ataukah karena faktor lain. Gangguan tidur demikian membuat seseorang tidak memiliki kualitas dan kuantitas  (jumlah waktu) tidur yang baik.

Kategori
Insomnia dapat dibedakan menurut durasi munculnya gangguan, sebagai berikut:
1.     Transient Insomnia, yaitu insomnia yang berlangsung kurang dari satu minggu.
2.     Short -term insomnia, yaitu  insomnia yang berlangsung satu hingga tiga minggu.
3.     Chronic Insomnia, yaitu insomnia yang berlangsung lebih dari tiga minggu.
Semakin parah tingkat gangguan maka semakin urgent seseorang perlu melakukan konsultasi medis, baik itu kepada psikolog, psikiater, maupun dokter. Terutama untuk kasus Chronic Insomnia. Namun untuk Transient Insomnia masih dapat dilakukan self help atau usaha-usaha yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasinya.
Mengapa insomnia penting untuk ditangani? Karena insomnia dapat berdampak pada menurunnya totalitas / kualitas diri seseorang dalam beraktivitas dan berfungsi (fisik, emosional, dan intelektual) dalam hidup sehari-hari. Sehingga dapat memunculkan banyak masalah di kesehariannya.
Bagaimana mungkin kualitas dan kuantitas tidur seseorang bisa berdampak pada totalitas atau kualitas diri seseorang? Ini karena tidur adalah salah satu proses yang mengambil peranan penting dalam hidup manusia. Manusia menghabiskan 1/3 waktu hidupnya untuk tidur. Menurut info dari  healthcommunities, bayi hampir selalu tidur di sepanjang harinya sekitar 16 jam sehari; remaja biasanya butuh waktu 9 jam sehari; sementara orang dewasa membutuhkan waktu tidur kurang lebih 7-8 jam sehari. Ini adalah sebuah mekanisme kuat dari dalam tubuh manusia yang bersifat natural. Sama seperti binatang yang juga tidur pada waktu-waktu tertentu. Pernah dilakukan penelitian oleh para ilmuwan terhadap tikus-tikus, mereka berusaha membuat tikus-tikus tetap terjaga, salah satunya dengan jalan secara konstan menyiramkan air dingin ke tubuh tikus, hal ini terus dilakukan akhirnya setelah 14 hari tikus-tikus inipun mati (Dr. Nick Carr, ABC). Demikianlah tidur menjadi salah satu proses dalam kehidupan yang penting. Ketika seseorang tidur, tubuh mengistirahatkan diri dan berproses menciptakan kembali keseimbangan di dalamnya, ini adalah faktor paling penting bagi kesehatan manusia baik itu kesehatan fisik maupun mental.

Gejala
Kita sudah membicarakan pentingnya tidur dalam proses kehidupan manusia. Namun,  bukan sembarang tidur yang  dimaksudkan disini. Karena hanya tidur yang berkualitas lah yang dapat membuat proses dalam tubuh bekerja secara optimal ketika tubuh beristirahat. Pada penderita insomnia, tidur yang berkualitas ini belumlah tercapai. Gejala-gejala orang yang mengalami insomnia adalah antara lain:
·         Gangguan berhubungan dengan aktivitas tidur seperti: sulit tidur, terbangun dari tidur terlalu dini, atau sering terbangun dari sepanjang malam dan tidak bisa tidur kembali, merasa tidak bersemangat / segar / merasa lelah setelah bangun tidur.
·         Mengalami masalah dalam menjalani aktivitas sehari-hari akibat insomnia, seperti: turunnya produktivitas; sering mengantuk di siang hari; sulit/kurang dapat berkonsentrasi dan fokus; sulit mengingat / sering lupa bahkan pada hal yang baru saja dialami; tidak dapat berpikir jernih / objektif - kesulitan memberikan pertimbangan dan mempengaruhi penilaiannya terhadap sekitar; mengalami gangguan koordinasi otot; kurang sigap; mengalami gangguan dalam bersosialisasi (memiliki sedikit hubungan sosial, kurang aktif, mudah tersinggung); mengalami kecelakaan dalam berkendaraan akibat kelelahan atau kekurangan tidur.
·         Pada orang-orang tertentu, masalah sehari-hari semakin memburuk akibat tingkah laku mereka sendiri yang tidak tepat dalam upaya menenangkan diri dari gangguan insomnia, seperti: merokok, minum-minuman beralkohol dan kafeine, serta mengkonsumsi obat-obatan (obat tidut, obat penenang) tanpa resep dokter / kecanduan obat-obatan.
Jika anda mengalami gejala yang disebutkan diatas berarti anda mengalami insomnia. Untuk mengetahui tingkat insomnia yang anda alami, anda harus  memperhatikan durasi munculnya gangguan insomnia tersebut dan kenalilah penyebab munculnya insomnia tersebut pada diri anda. Mengenal penyebab munculnya insomnia juga dapat membantu anda dalam menentukan kategori insomnia yang anda alami.

Penyebab
Menurut Saimak T. Nabili, penyebab insomnia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok penyebab transient & short-term insomnia; dan penyebab chronic atau long-term insomnia.
Penyebab atau kondisi yang dapat memicu transient & short-term insomnia, antara lain:
Jet lag;
Perubahan shift kerja;
Suara bising mengganggu atau tidak menyenangkan seperti: suara dengkuran;
Temperatur ruangan yang tidak nyaman (terlalu panas ataupun terlalu dingin);
Situasi yang membuat stres (persiapan ujian, kehilangan orang yang dicintai, dipecat, bercerai, perpisahan); 
Menderita penyakit keras atau harus menjalani perawatan di rumah sakit;
Sedang dalam proses penyembuhan medis, seperti: pengobatan dari penggunaan obat-obatan, alkohol, atau kecanduan zat / obat-obatan / bahan-bahan tertentu;
Insomnia terkait dengan ketinggian tempat, seperti di gunung.

Sementara penyebab atau kondisi yang dapat memicu chronic atau long-term insomnia, antara lain:
Kondisi Psikologis: gangguan kecemasan, stres, schizophrenia, mania (gangguan bipolar), dan depresi. Insomnia dalam beberapa kasus menjadi indikator seseorang yang mengalami depresi atau masalah mental.
Kondisi Fisiologis: sindrom sakit kronis, sindrom kelelahan kronis, penyumbatan jantung atau kelumpuhan jantung, night time angina (sakit di bagian dada) akibat penyakit jantung, acid reflux disease (GERD), chronic obstructive pulmonary disease (COPD) / penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), noctural asthma / gangguan asthma pada malam hari, obstructive sleep apnea / penyumpatan saluran napas yang terjadi ketika tidur, degenerative disease (penyakit “kemunduran”) seperti parkinson dan alzheimer (pada kasus ini insomnia seringkali dijadikan faktor pengambil keputusan untuk menempatkan perawatan rumah), tumor otak, stroke, atau trauma otak.
Kelompok beresiko tinggi terkena insomnia travellers / para pelancong, para pekerja shift  dengan shift kerja yang sering berubah-ubah, para lanjut usia, para remaja atau pelajar dewasa muda, wanita hamil, dan wanita menopouse.
Pengobatan medis yang terkait dengan insomnia : obat flu dan asthma tertentu yang bebas dijual maupun yang harus didapatkan dengan resep dokter; pengobatan tertentu untuk tekanan darah tinggi  juga berasosiasi dengan tidur yang kurang; beberapa pengobatan yang digunakan untuk menangani depresi, gangguan kecemasan, dan schizophrenia.
Penyebab lain: kafein dan nikotin berasosiasi dengan tidur yang kurang; alkohol berasosiasi dengan gangguan tidur dan membuat tidur terasa tidak menyegarkan ketika bangun di pagi hari; gangguan dari teman tidur yang mendengkur atau tidak bisa diam (seperti: kakinya bergerak-gerak secara periodik selama tidur) dapat membuat kamu tidak memperoleh tidur malam yang baik / berkualitas.
Demikian kita sudah mengetahui gejala dan penyebab / pemicu insomnia. Selanjutnya seperti sudah disinggung diatas mengenai pentingnya menangani insomnia maka perlu kita ketahui apa saja yang dapat dilakukan guna menangani insomnia. Untuk menangani insomnia yang pertama-tama harus dilakukan adalah mencari tahu / menemukan penyebab terjadinya insomnia. Setelah mengetahui penyebabnya  maka sangat penting untuk mengelola dan mengendalikan masalah tersebut. Sebab seiring dengan teratasi masalah tersebut maka masalah insomnia pun akan terselesaikan.

Penanganan
Menurut Saimak T. Nabili, penanganan insomnia dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan non-pharmacologic / non-medical dan pendekatan pharmacologic / medical. Pendekatan non pharmacologic meliputi: sleep hygienerelaxation therapystimulus control, dan sleep restriction. Pendekatan-pendekatan ini mengacu pada terapi cognitive behaviour. Dan ada juga terapi gizi yang dikemukakan oleh Prof. DR. Ali Khomsan.
Sleep Hygiene: meliputi beberapa langkah sederhana untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur, antara lain:
-          Tidur secukupnya, sesuai waktu yang butuhkan untuk beristirahat; jangan tidur berlebihan!
-          Berolahraga secara teratur sedikitnya 20 menit setiap  hari, paling baik dilakukan 4-5 jam sebelum waktu tidur. Hindari olahraga berat sebelum tidur!
-          Hindari memaksakan diri untuk tidur
-          Tetapkan jadwal tidur dan bangun setiap hari secara teratur (misalnya: tidur jam 10 malam dan bangun jam 5 pagi)
-          Jangan minum minuman berkafein setelah sore (teh, kopi, soft drink, dsb) atau hentikan minum minuman berkafein 8 jam sebelum waktu tidur. selain itu kurangi penggunaan kafein.
-          Hindari “night caps” atau minum alkohol sebelum tidur
-          Jangan merokok, terutama di malam hari. Merokok menjelang tidur dapat memicu insomnia. Selain itu, sangat baik untuk mengurangi merokok.
-          Jangan pergi tidur dalam keadaan lapar namun juga hindari makanan berat dan minum berlebihan sebelum waktu tidur - hentikan makan dan mencamil 1 jam sebelum waktu tidur
-          Sesuaikan suasana di ruangan tidur (penerangan, temperatur, bunyi-bunyian, dsb)
-          Jangan pergi tidur bersama dengan kekhawatiran anda; usahakan untuk menyelesaikannya sebelum anda pergi tidur
Relaxation Therapy: teknik ini melatih otot-otot dan pikiran menjadi relax dengan cara yang cukup sederhana seperti: meditasi dan relaksasi otot atau mengurangi cahaya penerangan, dan memutar musik yang menyejukkan tepat sebelum anda pergi tidur.
Stimulus Control: meliputi beberapa langkah sederhana yang dapat membantu pasien dengan chronic insomnia, antara lain:
-          Beranjak tidur ketika anda merasa mengantuk
-          Jangan menonton TV, membaca, makan, mengerjakan tugas, atau memikirkan kekhawatiran anda di tempat tidur. Tempat tidur hanya boleh digunakan untuk tidur dan melakukan aktivitas seksual.
-          Jika anda tidak tertidur setelah 30 menit beranjak ke tempat tidur, maka bangunlah dan pergi ke ruangan lain kemudian lanjutkanlah teknik relaksasi anda.
-          Aturlah alarm jam anda untuk bangun pada waktu yang telah anda tentukan setiap pagi, lakukan ini bahkan ketikaweekends/ akhir pekan. Jangan tidur berlebihan!
-          Hindari tidur terlalu lama di siang hari. Batasi tidur siang anda kurang dari 15 menit kecuali atas arahan dokter. Jika memungkinkan, pilihlah untuk menghindari tidur siang karena ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur anda di malam hari. Kecuali untuk kasus ganguan tidur tertentu yang justru bisa mendapatkan keuntungan dari tidur siang - diskusikan issue ini bersama dokter anda.
Sleep Restriction: membatasi waktu anda di tempat tidur hanya untuk tidur dapat meningkatkan kualitas tidur anda. Atur waktu tidur dan bangun secara rigid dan paksakan diri untuk bangun ketika sudah waktunya sekalipun anda masih mengantuk. Ini akan membuat anda tidur dengan lebih baik di malam sesudahnya sebagai ganti gangguan tidur yang anda alami di malam sebelumnya.
Penanganan sederhana lainnya yang dapat dilakukan, antara lain: Terapi Gizi. Menurut Prof. DR. Ali Khomsan, makanan dan minuman yang dianjurkan dalam rangka menangani insomnia adalah:
Asupan gizi magnesium dan kalsium cukup dapat menangkal imsonia dan mengurangi kecemasan atau stres;
Konsumsi karbohidrat kompleks seperti crackers, atau bagel dapat merangsang rasa kantuk dan membantu anda tidur;
Segelas susu hangat dan madu dapat membuat tidur menjadi lelap;
Makan lettuce atau selada di malam hari dapat mempercepat kantuk.
Pendekatan pharmacologic / medical berarti penanganan insomnia dengan menggunaan obat-obatan dan terapi medis. Beberapa jenis obat yang digunakan dalam menangani insomnia antara lain:
Benzodiazepine sedatives - dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur selama menggunakan pengobatan ini;
Nonbenzodiazepine sedatives; Ramelteon (Rozerem) - obat yang digunakan untuk menstimulasi Melatonin receptors. melatonin - dikeluarkan oleh kelenjar pineal dalam tubuh dan mulai mengalir ketika sinar matahari / cahaya meredup / gelap, fungsinya adalah untuk memerintahkan tubuh untuk istirahat;
Beberapa antidepressant - secara umum tidak terlalu membantu untuk insomnia tanpa depresi;
Antihistamines - menyebabkan kantuk tapi tidak meningkatkan tidur dan tidak tidak dapat digunakan untuk menangani chronic insomnia;
Valeriana officinalis (Valerian) - pengobatan herbal yang digunakan di United States namun belum ada penelitian  yang mampu menunjukkan manfaat nyatanya pada pasien yang mengalami chronic insomnia.

Mengenai manakah yang lebih baik atau efektif dalam menangani insomnia, apakah itu menggunakan pendekatan non pharmacologicataukah pharmacologic? Tidak ada jawaban rigid akan hal ini. Pada beberapa kasus insomnia yang memang dapat ditangani tanpa perlu melibatkan penggunaan obat-obatan maka akan lebih baik jika cukup menggunakan pendekatan non pharmacologic. Karena dengan demikian pasien dapat terhindar dari efek samping penggunaan obat-obatan. Namun untuk kasus-kasus insomnia tertentu (seperti: insomnia terkait dengan gangguan psikologis berat (schizophrenic), gangguan medis berat (kanker), dan penyalahgunaan obat / narkoba) dimana hasil maksimal atau efektif baru bisa didapatkan dengan melibatkan pendekatan pharmacologic maka kombinasi penggunaan kedua pendekatan non pharmacologic dan pharmacologic menjadi solusi yang baik. Sangat rentan jika pendekatanpharmacologic tidak disertakan dengan pendekatan non pharmacologic karena sangat mungkin muncul ketergantungan pasien terhadap obat sementara pasien diharapkan tidak selamanya harus bergantung pada penggunaan obat. Oleh karena itu pasien juga harus disiapkan secara mental (kognitif dan behaviour) untuk dapat menghadapi insomnia terlepas dari penggunaan obat .
Penyembuhan insomnia sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan insomnia yang dialami, ketepatan penanganan yang dilakukan, kondisi medis, dan partisipasi aktif orang tersebut untuk turut serta berjuang menangani insomnia yang dialaminya.



Healthcommunities. (Jan 02, 2000). "Sleep Disorders: Overview." Healthcommunities. This data retrieved June 09, 2009 fromhttp://www.neurologychannel.com/sleepdisorders/types.shtml
Healthcommunities. (Jan 02, 2000). "Sleep Disorders: Types of Sleep Disorders." Healthcommunities. This data retrieved June 09, 2009 from http://www.neurologychannel.com/sleepdisorders/types.shtml
Iskandar, Yul. (2009). "Konsultasi Terapi Insomnia." Bisnis Indonesia Online >> Konsultasi. This data retrieved June 09, 2009 fromhttp://web.bisnis.com/konsultasi/4id293.html
Khomsan, Ali. "Terapi Gizi untuk Insomnia."  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. This data retrieved June 09, 2009 fromhttp://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=51&Itemid=3
Nabili, Saimak T. " Insomnia." EMedicineHealth. This data retrieved June 09, 2009 fromhttp://www.emedicinehealth.com/insomnia/article_em.htm 

10 Perilaku Kelainan Seksual

Perilaku seks yang tidak wajar dialami beberapa orang yang mengalami kelainan seks atau yang disebut paraphilias. Salah satu contohnya mempertontonkan organ kelamin kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya.
Paraphilias adalah perasaan seksual atau perilaku yang dapat melibatkan mitra seksual yang tidak manusia, tanpa izin, atau yang melibatkan penderitaan atau siksaan oleh satu atau kedua pasangan.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (dikenal sebagai DSM) edisi keempat revisi (DSM-IV-TR), panduan yang digunakan oleh profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis gangguan mental, suatu kondisi yang tidak umum pada seseorang yang memiliki lebih dari satu paraphilia.
Seperti dilansir dari minddisorders.com, Jumat (9/4/2010), DSM-IV-TR menyebutkan paraphilia terdiri dari berbagai jenis, yaitu eksibisionisme, fetisisme, frotteurisme, pedofilia, masokisme seksual, sadisme seksual, fetisisme transvestic dan voyeurisme.
DSM-IV-TR juga mengategorikan paraphilia yang tidak umum, seperti necrophilia, bestialitas, dan lain-lain.
1. Eksibisionisme
Eksibisionisme adalah kelainan seks yang suka memperlihatkan organ kelamin kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya. Dalam beberapa kasus, orang dengan eksibisionisme juga suka melakukan autoeroticism (praktek seksual merangsang diri sendiri atau masturbasi) sambil memperlihatkannya kepada orang lain.
Secara umum, tidak ada kontak yang dilakukan dengan korban, si eksibisionisme terangsang secara seksual dengan mendapat perhatian dan mengejutkan orang lain dengan tindakannya.
2. Fetisisme
Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan seksual dengan menggunakan obyek bukan manusia, paling sering pakaian dalam perempuan, sepatu, stocking, atau item pakaian lainnya.
3. Frotteurisme
Orang dengan gangguan ini sering menggosok-gosokkan organ kelaminnya kepada orang lain yang tidak menginginkannya. Perilaku ini sering dilakukan pada saat sibuk, di tempat ramai seperti dalam bus atau di kereta yang penuh sesak.
4. Pedofilia
Pedofilia melibatkan aktivitas seksual dengan anak kecil, umumnya di bawah usia 13. DSM-IV-TR mendeskripsikan kriteria orang dengan pedofilia berusia diatas 16 tahun, dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari si anak yang dijadikan obyek seksualnya.
Orang dengan pedofilia bisa tertarik dengan anak laki-laki atau perempuan, walaupun hampir dua kali lipat ketertarikan lebih banyak pada anak laki-laki. Biasanya orang dengan gangguan ini mengembangkan prosedur dan strategi untuk mendapatkan akses dan kepercayaan anak-anak.
5. Seksual masokisme
Masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu, namun yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri.
Gangguan ini biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau menginjak remaja yang sudah mulai kronis. Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan dengan mengalami rasa sakit. Masokisme adalah satu-satunya kelainan paraphilia yang dialami oleh perempuan, sekitar 5 persen makosis adalah perempuan.
Istilah ini berasal dari nama seorang penulis asal Austria pada abad ke-19, Leopold von Sacher-Masoch, yang novelnya sering menyebutkan karakter yang terobsesi dengan kombinasi seks dan rasa sakit.
Dalam arti lebih luas, masokisme mengacu pada pengalaman menerima kenikmatan atau kepuasan dari penderitaan sakit. Pandangan psikoanalitik bahwa masokisme adalah agresi berbalik ke dalam, ke diri, ketika seseorang merasa terlalu bersalah atau takut untuk mengungkapkannya secara lahiriah.
6. Seksual sadisme
Seorang individu sadisme mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti orang lain. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian, sedangkan penjelasan perilaku sadomasokisme (praktek seksual menyimpang yang menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual.
Kriteria diagnostik klinis untuk kedua gangguan ini adalah pengulangan dari perilaku selama setidaknya enam bulan, dan kesulitan yang signifikan atau penurunan kemampuan untuk berfungsi sebagai akibat dari perilaku atau terkait dorongan atau fantasi.
Sadomasokisme bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, baik heteroseksual dan hubungan homoseksual.
7. Transvestic fetisisme
Gangguan ini dicirikan dengan laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja dan masih diam-diam (tanpa ingin diketahui orang lain), dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap dan di depan umum.
Sebagian kecil laki-laki dengan transvestic fetisisme mungkin mengalami dysphoria (ketidakbahagiaan dengan jenis kelamin aslinya), yang kemudian melakukan pengobatan hormonal atau operasi pergantian kelamin untuk membuat mereka hidup secara permanen sebagai perempuan.
8. Voyeurism
Voyeurisme adalah paraphilia di mana seseorang menemukan kenikmatan seksual dengan menyaksikan atau mengintip orang yang telanjang, membuka baju, atau melakukan seks. Gangguan ini terjadi pada laki-laki dan yang menjadi obyek biasanya orang asing.
Orang dengan voyeurisme atau voyeur berfantasi melakukan hubungan seks dengan korbannya, tetapi ia tidak benar-benar melakukan itu. Voyeur mungkin mengintip orang asing yang sama berulang-ulang, tapi jarang ada kontak fisik.
9. Bestialitas
Bestialitas atau zoophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seks yang melibatkan hewan. Perasaan seksual orang dengan bestialitas mungkin berfokus pada hewan piaraan seperti anjing, atau hewan ternak seperti domba atau kambing.
10. Necrophilia
Necrophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seksual melibatkan mayat.

pengrtian prilaku Agresif

Agresif secara psikologis berarti cenderung (ingin) menyerang kepada sesuatu yang dipandang sebagai hal yang mengecewakan, menghalangi atau menghambat (KBBI: 1995: 12). Perilaku ini dapat membahayakan anak atau orang lain. misalnya, menusukan pensil yang runcing ke tangan temannya, atau mengayun-ngayunkan tasnya sehingga mengenai orang yang berada di sekitarnya. Ada juga anak yang selalu memaksa temannya untuk melakukan sesuatu yang ia inginkan, bahkan tidak sedikit pula anak yang mengejek atau membuat anak lain menjadi kesal.
Agresif terjadi pada masa perkembanganPerilaku agresif sebenarnya sangat jarang ditemukan pada anak yang berusia di bawah 2 tahun. Namun, ketika anak memasuki usia 3-7 tahun, perilaku agresif menjadi bagian dari tahapan perkembangan mereka dan sering kali menimbulkan masalah, tidak hanya di rumah tetapi juga disekolah. Diharapkan setelah melewati usia 7 tahun, anak sudah lebih dapat mengendalikan dirinya untuk tidak menyelesaikan masalah dengan perilaku agresif. Tetapi, bila keadaan ini menetap, maka ada indikasi anak mengalami gangguan psikologis.
Dampak utama dari perilaku agresif ini adalah anak tidak mampu berteman dengan anak lain atau bermain dengan teman-temannya. Keadaan ini menciptakan lingkaran setan, semakin anak tidak diterima oleh teman-temanya, maka makin menjadilah perilaku agresifyang ditampilkannya. Maka dari itu kita harus mampu mengetahui Faktor Penyebab Anak Berperilaku Agresif.
Perilaku agresif biasanya ditunjukkan untuk menyerang, menyakiti atau melawan orang lain, baik secara fisik maupun verbal. Hal itu bisa berbentuk pukulan, tendangan, dan perilaku fisik lainya, atau berbentuk cercaan, makian ejekan, bantahan dan semacamnya.
Perilaku agresif dianggap sebagai suatu gangguan perilaku bila memenuhi persayaratan sebagai berikut .
  1. Bentuk perilaku luar biasa, bukan hanya berbeda sedikit dari perilaku yang biasa. Misalnya, memukul itu termasuk perilaku yang biasa, tetapi bila setiap kali ungkapan tidak setuju dinyatakan dengan memukul, maka perilaku tersebut dapat diindikasikan sebagai perilaku agresif. Atau, bila memukulnya menggunakan alat yang tidak wajar, misalnya memukul dengan menggunakan tempat minum.
  2. Masalah ini bersifat kronis, artinya perilaku ini bersifat menetap, terus-menerus, tidak menghilang dengan sendirinya.
  3. Perilaku tidak dapat diterima karena tidak sesuai dengan norma sosial atau budaya.
Untuk itu, untuk dapat mengetahui anak berperilaku kita harus dapat mengenali gejala sertaKarakteristik Anak yang Berperilaku Agresif. Lebih lanjut Hidayani menjelaskan bahwaperilaku agresif dapat ditampilkan oleh anak individu (agresif tipe soliter) maupun secara berkelompok ( agresif tipe group). Pada perilaku agresif yang dilakukan berkelompok/grup, biasanya ada anak yang merupakan ketua kelompok dan memerintahkan teman-teman sekelompoknya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. Pada tipe ini, biasanya anak-anak yang bergabung mempunyai masalah yang hampir sama lalu memberikan kesampatan yang sama lalu memberikan kesampatan pada salah satu anak untuk menjadi ketua kelompok. Pada tipe ini sering terjadi perilaku agresif dalam bentuk fisik.
Sedang pada tipe soliter, perilaku agresif dapat berupa fisik maupun verbal, biasanya dimulai oleh seseorang yang bukan bagian dari tindakan kelompok. Tidak ada usaha si anak untuk menyembunyikan perilaku tersebut. Anak tipe ini sering kali menjauhkan diri dari orang lain sehingga lingkungan juga menolak keberadaannya.
Tidak jarang anak-anak ini, baik secara individual atau berkelompok, membuat anak lain mengikuti kemauan mereka dengan cara-cara yang agresif. Akibatnya, ada anak atau sekelompok anak yang menjadi korban dari anak lain yang berperilaku agresif.